Google Wave

Google Wave

Sekitar dua bulan yang lalu gw sedang ngobrol dengan bos gw soal mobile technology, dimana dia memberikan gambaran ke gw tentang mobile technology ke depannya. I must admit that he has a great vision about technology forecasting beyond any smart people I ever met. “Pernah denger Google Wave?” tanya dia pas kami lagi ngebahas raksasa industri IT. Gw blank, I have no idea. Gw familiar dengan kata “weave” karena gw pernah akrab dengan macromedia dreamweaver dan netweaver studio. Kali ini gw mendengar kata “wave” yang melekat pada nama sebuah raksasa IT. Any words that attach to Google always sounds cool 😀 Setelah bertanya langsung pada sang empu aplikasi baru gw agak ngerti apa itu Google Wave.

Menurut situs resminya (http://wave.google.com), Google Wave adalah sebuah terobosan baru dalam online communication and collaboration. Dalam pandangan gw, Google Wave menggabungkan hampir semua aplikasi Google yang ada, seperti GMail, GTalk, Picasa, Google Docs, Google Maps, Google Apps ke dalam satu aplikasi yang dilengkapi dengan “benang merah” sehingga setiap aplikasi yang disebut tadi mempunyai keterhubungan dalam suatu rangkaian kejadian yang disebut oleh Google dengan “Wave”. User dapat memulai wave dengan membuat apapun menggunakan kombinasi dari aplikasi-aplikasi tersebut dan kemudian mengundang user lain ikut terlibut dalam wave yang baru dibuatnya. Setiap user yang diundang dapat menimpali wave yang diterima dan melihat alur “gelombang” yang telah dibuat dengan cara memutar ulang (rewind), memundurkan (backward), maupun memajukan (forward) wave.

Sebagai contoh, user novan memulai wave secara simple dengan hanya mengetikkan kata “Halo” dan mengundang boy, rozan, dan felix untuk ikut terlibat dalam wave. Kemudian rozan membalas dengan kata “Halo Bandung” sambil menempelkan gambar gedung Sate pada wave balasannya. Dilanjutkan dengan felix yang membalas dengan meletakkan peta gedung Sate menggunakan Google Maps. Boy juga melengkapi wave dengan meletakkan ajakan (Invitation) untuk mengunjungi gedung Sate dan semua user bisa merespon dengan menjawab “Yes”, “No”, atau “Maybe” terhadap invitation yang ditawarkan boy. User novan yang sempat absen dalam beberapa saat dapat melihat perkembangan wave yang dibuatnya mulai dari kata “Halo” sampai invitation yang dibuat oleh boy untuk mengunjungi gedung Sate. Disini wave akan terlihat seperti layaknya slideshow sebuah galeri foto.

Semua aktifitas yang dilakukan tersebut dapat dilakukan secara bersama-sama dan real-time. Dimana semua user dapat langsung mengetahui aktifitas yang sedang dilakukan oleh setiap user pada saat dimana aktifitas tersebut sedang berlangsung. Sebagai contoh, pada saat user felix, boy, dan novan sama-sama sedangkan mengetikan sesuatu, ketiganya dapat melihat apa yang sedang diketikkan oleh teman-temannya. Persis seperti aplikasi ytalk pada sistem operasi Unix/Linux.

Pada 30 September 2009 lalu Google Wave telah mulai dipublish kepada 100 pengguna pertama yang telah melakukan subscribe untuk aplikasi ini dan untuk dapat ikut menggunakan aplikasi ini, kita harus di undang oleh orang-orang yang telah memiliki account di google wave.


Posted

in

by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *